Wednesday, April 30, 2008

STRAIGHT EDGE: UDARA SEGAR DI BAWAH TANAH

i'm a person just like you
but i've got better things to do
then sit around and fuck my head
hang out with the living dead
snort white shit up my nose
pass out at the shows
i don't even think about speed
thats something i just don't need

i've got the straight edge

(Minor Threat – Straight Edge)

Pada musim panas tahun 1981, lirik yang berbicara mengenai penolakan terhadap obat-obatan dan minuman keras tersebut berkumandang di banyak kafe-kafe lokal di Washington DC. Minor Threat, band Hardcore Punk yang menulis lagu tersebut, secara tidak sadar – bahkan Ian MacKaye yang menulis lirik tersebut tidak bermaksud menjadikan Straight Edge sebagai pergerakan - telah memulai sebuah pergerakan dan sebuah gaya hidup baru di dalam komunitas Punk Rock yang kala itu dikuasai oleh alkohol dan obat-obatan. Sesuai dengan isi dari lirik yang menolak alkohol dan obat-obatan terlarang, pergerakan dan gaya hidup baru ini secara umum menekankan penolakan terhadap penggunaan zat adiktif tersebut bagi para penganutnya dan mengkampanyekan hidup sehat. Pergerakan atau movement ini dikenal dengan nama Straight Edge – yang biasa dituliskan dengan sXe atau xXx - sesuai dengan judul lagu tersebut.

Para penganut gaya hidup ini mempunyai semacam simbol yang merupakan identitas mereka diantara banyak orang didalam komunitas Punk itu sendiri. Simbol yang paling dikenal diantaranya adalah huruf “X” besar dan “xXx”. Simbol ini biasanya dituliskan atau bahkan di tato pada bagian punggung tangan walaupun banyak juga yang menuliskannya atau mentatonya di bagian tubuh lain. Tanda “X” besar ini lahir dari ketidaksengajaan, dimana pada saat band Teen Idles – yang merupakan cikal bakal Minor Threat – akan melakukan pertunjukan di sebuah klub mereka tidak dapat masuk ke klub tersebut dikarenakan semua anggotanya belum memenuhi syarat umur minimal untuk mengkonsumsi alkohol. Akhirnya agar Teen Idles dapat tetap bermain, manajer klub tersebut menandai punggung tangan mereka dengan tanda “X” besar agar para bartender tidak memberikan minuman beralkohol pada mereka. Setelah kejadian ini, banyak klub-klub yang mengadopsi peraturan tersebut agar anak-anak dibawah umur dapat tetap masuk dan menonton pertunjukan tanpa harus melanggar batas umur konsumsi alkohol. Karena itulah kemudian tanda ”X” besar di punggung tangan ini menjadi sinonim dengan gaya hidup Straight Edge.

Secara pemikiran, para penganut Straight Edge – selanjutnya akan disebut sXe - berpedoman pada sebuah lirik lagu yang juga ditulis oleh Minor Threat pada tahun 1982 yang berjudul Out Of Step.

Don't smoke
Don't Drink
Don't Fuck
At least I can fucking think

I can't keep up
Can't keep up
Can't keep up
Out of Step with the world

(Minor Threat – Out Of Step)

Dari lirik diatas dapat terlihat bahwa para sXe mempunyai tiga pantangan yang menjadi dasar dari gaya hidup ini. Tiga pantangan tersebut adalah Don’t Smoke, Don’t Drink, Don’t Fuck. Dari lirik ini, banyak sekali intepretasi-intepretasi yang dilakukan oleh para penganut sXe dalam menjalankan kehidupannya sebagai seorang sXe. Sebagai contoh, banyak yang menganggap bahwa kata-kata Don’t Fuck mengacu pada pantangan dan penolakan terhadap sex sebelum menikah. Namun banyak juga yang menganggap bahwa kata-kata itu hanya mengacu pada praktek sex bebas yang dengan demikian menyuarakan pesan untuk setia terhadap pasangannya, baik sudah menikah ataupun tidak. Dalam level yang lebih ekstrim, ada beberapa sXe yang menganggap bahwa semua yang berhubungan dengan sex adalah pantangan, bahkan masturbasi juga merupakan pantangan. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Don’t Fuck bukanlah berarti sex secara harafiah, namun lebih kepada Fuck = Screw Up atau bertindak bodoh/mengacau.

Selain masalah interpretasi lirik Don’t Fuck, beberapa sXe membawa gaya hidup dan filosofi-nya ke level yang lebih tinggi yaitu dengan menjadi seorang Vegetarian – seorang yang tidak memakan daging – dan bahkan menjadi Vegan – seseorang yang tidak memakan daging maupun hasil lain dari binatang seperti telur, susu dan keju. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa sXe membawa misi untuk hidup sehat yang kemudian Vegan maupun Vegetarian dianggap masuk kedalam misi hidup sehat tersebut. Meskipun demikian, secara umum seorang sXe yang “hanya” tidak mengkonsumsi alkohol ataupun obat-obat terlarang akan tetap diakui sebagai seorang Straight Edge.

Keputusan untuk menjadi seorang sXe tidak dapat diambil hanya dengan tiba-tiba bangun tidur dan memutuskan untuk menjadi seorang sXe. Hal ini disebabkan jika seseorang sudah memutuskan untuk menjadi seorang sXe maka ia telah memutuskan selamanya ia tidak akan melakukan pantangan-pantangan menenggak alkohol, merokok ataupun mengkonsumsi obat-obatan. Sebab para sXe ini sama sekali tidak menganggap filosofi mereka sebagai lelucon ataupun trend belaka, namun menganggap bahwa sXe adalah jalan hidup yang apabila sudah masuk ke jalan itu tidak ada lagi tempat untuk berbalik. Tidak ada kesempatan kedua bagi seorang yang sudah menjadi sXe lalu memutuskan untuk berhenti. Sekali ia berhenti, maka jalan sXe sudah tertutup untuknya. Karena itulah, suatu hal yang umum bahwa para sXe ini mempunyai tato “X” besar atau tato namanya yang diapit oleh huruf “X” (contoh: XbudiX) yang menunjukkan bahwa sXe ini seumur hidup, sama seperti tato yang ia punya.

Walaupun sekilas gaya hidup ini menyuarakan hal-hal yang bisa dibilang positif, banyak juga yang membawa sXe ini ke tingkat yang lebih ekstrim yaitu pertengkaran dengan komunitas Punk yang tidak menganut Straight Edge. Mereka akan memicu pertengakaran dengan membuang gelas-gelas minuman keras yang dipegang oleh non-sXe. Perbuatan ini walaupun mengatasnamakan sXe, sama sekali tidak diakui oleh komunitas sXe yang lebih besar sebab mereka beranggapan bahwa sXe tidak mengajari adanya kekerasan dalam prakteknya ataupun pemaksaan kehendak dalam penyebaran pergerakan ini.

Mungkin banyak yang akan bertanya, apa perbedaan antara seorang sXe dengan seseorang yang tidak menenggak alkohol dan tidak memakai obat-obatan terlarang biasa. Perbedaan tersebut terdapat pada kata Edge di Straight Edge. Jika hanya orang biasa yang menjalani hidup biasa menolak alkohol dan obat-obatan maka ia hanya akan disebut seorang Straight. Sementara seorang yang berkecimpung dan hidup didalam komunitas minoritas yang diselimuti oleh asap, bubuk putih, dan alkohol maka ia adalah seorang Straight Edge. Karena itu dapat dikatakan bahwa inti dari filosofi sXe ini adalah bagaimana kita bisa stand out di satu komunitas tanpa mengikuti trend ataupun mengorbankan diri kita untuk dapat settle di komunitas tersebut.

Friday, April 4, 2008

youth is trash. YOU WISH!

I think beside all of the big issues that facing our world today, there is a less and probably a lot smaller issues that have been occurred in ouy community and probably other communities as well. this issue we’re facing is the issue about how young people get less attention and less chance to say anything in public. it is like the whole world is revolving just around older and “wiser" people and we never had the chance to shine or to prove our worth to the community. I know it is probably less important than environmental issues, peacekeeping issues or even pornographic issues in some subjective vision, but this problem is crucial for the future of our community and our world. because if this keeps going on, the regeneration for the future leaders of our world will not go producing another kind of Soekarno, Sutan Sjahrir, Sun Yat Sen or maybe even another Margaret Thatcher. the future tense of our world are lies in the hands of the youth, not some old war-loving, corruption-obsess president or government. and for this purpose we will need all the knowledge about leadership to help us reach our goal of setting the better future through the fundamental level of society. this fundamental level includes educating the youth so that in the real world we wont be just a mocking for the older people. this is important because in many cases there are a lot of this young leader don’t know what they were doing and because of that the older people just never appreciate us. It is a big job we certainly realize, but it is also a basic job to educate others for the better future. and when it's big and it's basic, that's where I think the start line begins.